Dukun dalam
bahasa Arab disebut Kahin dan tukang ramal disebut 'Arraf. Pengertian 'Arraf
(tukang ramal) adalah: orang yang mengaku mengetahui kejadian yang telah lewat,
yang bisa menunjukan barang yang dicuri atau tempat hilangnya suatu barang. Pengertian
Kahin (dukun) adalah: orang yang memberitakan hal-hal yang ghaib yang akan
terjadi atau sesuatu yang terkandung di hati. Jadi dalam istilah kita dukun dan
tukang ramal adalah orang yang mengaku mengetahui kejadian yang akan datang
baik itu kabar baik atau jelek, dapat menunjukan barang yang dicuri atau tempat
kehilangan suatu barang dan tahu hal-hal yang ghaib serta sesuatu yang ada dalam
hati.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkutinformasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia. Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
Dalam zaman sekarang dukun sudah di ibaratkan seperti dokter dan guru sepiritual, karena setiap mereka-mereka yang percaya pada dukun saat merasa sakit atau gagal pasti mereka akan pergi ke dukun dan meminta bantuan kepada mereka, yang kemudian si pasian akan membayar ongkos pada dukun tersebut. sedangkan perdukunan sumbernya bisa bermacam-macam, dari puasa, meditasi, bertapa atau datang sendiri (tiban) serta adanya barang-barang gaib seperti keris, permata dan sebagainya. Sukar untuk membedakan antara yang benar dan yang batal karena sama-sama mujarab atau dapat menunjukkan dan menyembuhkan segala penyakit. Seperti sulitnya membedakan antara anak hasil Nikah (benar menurut agama) dan anak hasil Zinah (salah menurut agama/suruhan setan/iblis), sehingga kelihatannya hampir sama.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkutinformasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia. Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
Dalam zaman sekarang dukun sudah di ibaratkan seperti dokter dan guru sepiritual, karena setiap mereka-mereka yang percaya pada dukun saat merasa sakit atau gagal pasti mereka akan pergi ke dukun dan meminta bantuan kepada mereka, yang kemudian si pasian akan membayar ongkos pada dukun tersebut. sedangkan perdukunan sumbernya bisa bermacam-macam, dari puasa, meditasi, bertapa atau datang sendiri (tiban) serta adanya barang-barang gaib seperti keris, permata dan sebagainya. Sukar untuk membedakan antara yang benar dan yang batal karena sama-sama mujarab atau dapat menunjukkan dan menyembuhkan segala penyakit. Seperti sulitnya membedakan antara anak hasil Nikah (benar menurut agama) dan anak hasil Zinah (salah menurut agama/suruhan setan/iblis), sehingga kelihatannya hampir sama.
Baca selengkapnya world of miracle: Mei 2013